Pengertian, Fungsi, dan Macam-macam Komponen Resistor - Gudang Ilmu

Saturday, January 30, 2016

Pengertian, Fungsi, dan Macam-macam Komponen Resistor

BAB 2
Komponen-Komponen Elektronika
Ditulis Oleh: Magister Pengelana
@Magister Pengelana



Secara garis besar komponen elektronika dibagi menjadi 2 jenis:

1. Komponen pasif
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan pasif (bukan semikonduktor), yang dapat digunakan tanpa tegangan minimal. Komponen tersebut antara lain: resistor, capasitor, transformator, sekering, saklar, dan lain-lain.

2. Komponen Aktif
Komponen aktif adalah komponen yang bekerja apabila ada tegangan minimal. Dan apabila diberi aliran listrik maka akan terjadi perubahan pada arus, tegangan, dan bentuk aliran listriknya. Komponen ini terbuat dari bahan-bahan semikonduktor (antara konduktor dan isolator) seperti silicon, germanium, gallium, dll. Yang termasuk dalam komponen aktif adalah diode, transistor, dan IC (Intregated Circuit).
Mari kita bahas komponen tersebut satu persatu.

a. Resistor 
Resistor adalah suatu hambatan listrik yang digunakan pada komponen elektronika. Resistor disebut juga dengan “werstand” disingkat dengan huruf “R” (Resistance) dan satuannya adalah ohm (Ω), yang menemukan adalah “George Ohm” (1787-1854) seorang ahli fisika dari Jerman.

Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga “resistensi” atau “hambatan listrik”. Suatu resistor dikatakan memiliki hambatan satu ohm apabila resistor tersebut menjembatani beda tegangan sebesar 1 volt dan kuat arus yang ditimbulkan sebesar 1 ampere, atau sama dengan 6,24x1018 elektron/detik mengalir berlawanan dengan arus listrik.

Berdasarkan bahan pembuatannya resistor terbuat dari zat arang yang berupa bubuk dicampur dengan bahan perekat yang dicetak pada pipa osilator, disesuaikan dengan nilai hambatan yang dikehendaki. Pada kedua ujung diberi kawat penghantar setelah itu ditutup dengan timah lalu dicat keras dan diberi kode gelang warna.

Ada juga resistor yang terbuat dari kawat nikelin yang digulungkan pada marmer atau kaca, sebelumnya kawat nikelin dioksidasikan terlebih dahulu. Nilai hambatan resistor yang terbuat dari arang relatif lebih rendah daripada yang terbuat dari nikelin. Untuk yang terbuat dari arang nilai hambatannya sekitar 1/4 sampai 3 watt, sedangkan yang terbuat dari nikelin bisa sampai ratusan watt.

Dalam rangkaian elektronika resistor memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Untuk memperkecil arus listrik
2. Untuk menurunkan tegangan listrik
3. Untuk membagi tegangan listrik
4. Untuk membagi tegangan listrik
5. Penentu frekuensi pada gelombang radio
6. Sebagai load atau beban

Macam-macam resistor
Berdasarkan penggunaannya resistor dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut:

1. Resistor tetap (statis)
Resistor yang nilainya tidak dapat berubah atau tidak dapat diubah, karena nilainya sudah tertera dibadan resistor dengan kode gelang warna.

2. Resistor geser/variable
Resistor yang nilainya dapat diubah dari nol hingga yang tertinggi dengan cara menggeser atau memutar toggle, sehingga nilainya dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Resistor ini dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Potensiometer
Potensiometer adalah salah satu jenis resistor yang nilainya dapat diubah-ubah dengan cara memutar toggle yang ada. Potensio memiliki 3 terminal, jika ketga terminal digunakan maka akan berfungsi sebagai rangkaian pembagi, tapi jika hanya 2 termina (bagian tengah dan salah satu sisi) yang digunakan maka akan berfungsi sebagai variable resistor atau rheostat. Biasanya untuk mengatur volume dan nada.

b. Trimpot
Trimpot fungsinya hampir sama dengan potensio, hanya saja cara mengubah nilai dengan cara memutar menggunakan obeng (sekali diubah untuk jangka waktu tertentu).

c. Multiturn
Multiturn adalah salah satu jenis resistor variable yang memiliki 3 kaki/terminal tapi tidak memiliki batas putaran pada kedua arahnya. Fungsinya hampir sama dengan potensio dan trimpot. Nilai resistannya dapat diubah dengan menggunakan obeng. 

d. LDR (Light Dependent Resistor)
LDR adalah resistor yang peka terhadap cahaya, karena itu nilai hambatannya tergantung adanya cahaya. Jika keadaan gelap (tanpa cahaya) maka nilai hambatannya semakin besar sampai dengan jutaan ohm, tapi jika keadaan terang maka nilai hambatannya menjadi semakin kecil. 

LDR biasanya digunakan untuk:
1. Rangkaian alat penjebak pencuri.
2. Rangkaian alat penghitung otomatis pada sebuah pertunjukkan.
3. Rangkaian alat pemadam dan lampu pada jalan.

3. NTC (Negative Temperature Coeficient)
NTC merupakan jenis resistor yang nilai hambatannya berubah karena perubahan suhu atau temperature. Jenis ini apabila terkena suhu dingin maka nilai hambatanya akan naik. Jika terkena suhu panas maka nilainya akan menurun sampai nol. NTC biasanya digunakan untuk:
1. Alarm tanda kebakaran
2. Pengontrol suhu ruangan

4. PTC (Possitive Temperature Coeficient)
PTC merupakan kebalikan dari NTC, yaitu jika terkena panas nilai hambatannya akan naik, tetapi jika keadaan suhu dingin maka nilai hambatannya akan menurun. Biasanya digunakan pada temperature mesin mobil.

Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor pada suatu rancangan selain besar hambatanya juga wattnya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus AC maupun DC, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik resistor semakin besar nilai disipasinya.

Rangkaian resistor
Kadang kala kita membutuhkan resistor dengan nilai yang tidak ada di pasaran. Misalnya 50kΩ, lalu bagaimana cara membuat nilai resistor sebesar 50kΩ? Caranya adalah dengan merangkai resistor secara seri atau parallel. Berikut untuk lebih jelasnya.

a. Rangkaian seri
Dengan menyusun resistor secara seri maka akan didapatkan nilai hambatan yang merupakan jumlah dari nilai resistor yang dirangkai. 
Rumus menghitung nilai hambatan R rangkaian seri:

 R = R1 + R2 + R3 +….Rn

b. Rangkaian parallel
Kebalikan dengan rangkaian seri, resistor yang disusun secara parallel maka nilai hambatannya akan semakin kecil.
Rumus menghitung nilai hambatan R rangkaian parallel:

1/Rp=1/R1+  1/R2+  1/R3+⋯1/Rn

Bagi yang ingin mendownload versi .doc silahkan klik link download dibawah ini
TAPI SEBELUM DOWNLOAD, MONGGO DI SHARE DULU YA...!!!! MATUR SUWUN



Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda